Supervisi Pengembangan RPP

Pembelajaran dalam tataran idealnya harus direncanakan, dilaksanakan, dan dinilai oleh seorang guru serta diawasi oleh kepala sekolah. Namun, dalam praktiknya di lapangan hal ini yang tidak begitu diperhatikan oleh guru yang harus memiliki kompetensi pedagogik dan kepala sekolah yang harus memiliki kompetensi supervisor.

Kegagalan guru untuk membuat peserta didik itu belajar disebabkan karena faktor guru itu sendiri dan pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja dari seorang guru yang bersifat instruksi bukan bersifat bimbingan atau bantuan

Perencanaan merupakan sesuatu yang inti dalam melaksanakan kegiatan termasuk pembelajaran, salah satu komponen yang harus dilakukan seorang guru ketika merencanakan pembelajaran adalah membuat RPP menurut Permendiknas No 41 Tahun 2007 sehingga dapat tercipta pembelajaran yang mengairahkan bagi para peserta didik. Dalam pembuatan RPP menurut Permendiknas No 41 Tahun 2007 ini diperlukan pengawasan dari kepala sekolah sebagai seorang supervisor. Kepala sekolah yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut sebagai seorang supervisor membina, membimbing, dan memberikan bantuan terhadap guru dalam menyusun RPP.

Beberapa waktu yang lalu SMAN 64 Jakarta mengadakan kegiatan pengembangan RPP di peruntukan oleh semua guru bidang studi yang di bagi beberapa kelompok sesuai dengan MGMP nya.

Setiap guru menjelaskan dan menjabarkan RPP nya masing masing di depan guru bidang studi  yang lain dan saling sharing terhadap metode yang di laksanakan serta di evaluasi oleh Kepala sekolah Bp. Drs, Sri Rejoko, M. Pd, kegiatan itu di laksanakan untuk mengetahui sejauh mana RPP yang di buat guru sudah sesuai dengan yang di atur, dan sesuai sesuai rambu rambu KURTILAS yang sudah di revisi, pelaksanaan kegiatan tersebut di laksanakan di Lab. Komputer dalam beberapa hari.