- Pelaksanaan Program Adiwiyata di SMAN 64 Jakarta...
- Pengumuman Hasil Seleksi Mutasi Peserta Didik Tahap II Semes...
- Pengumuman Informasi Mutasi Peserta Didik Tahap II Semester ...
- Sosialisai Visi, Misi dan program sekolah Kelas X, XI dan XI...
- Pengumuman Hasil Seleksi Mutasi Peserta Didik Semester Ganji...
- Pengumuman Informasi Mutasi Peserta Didik Semester Ganjil TP...
- PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA KELAS XII SMAN 64 JAKARTA TAHUN P...
- Pengumuman Hasil Seleksi Tes Mutasi Tahap 2 Semester Genap T...
- PENGUMUMAN INFO MUTASI PESERTA DIDIK TAHAP 2 SEMESTER GENAP ...
- TANAMAN OBAT SMAN 64 JAKARTA...
SISTEM CBT
Di jaman yang serba canggih ini, banyak banget kegiatan tradisional yang digantikan teknologi serba modern. Contohnya misalnya ojek online yang udah mulai menjamur di beberapa kota besar, marketplace belanja online yang mendapatkan funding luar biasa gede dari para investor, termasuk media pembelajaran multimedia dari Zenius Education. Hehehe.
Nah sekarang ini sistem ujian di Indonesia juga sedang mengalami masa transisi dari sistem ujian tradisional ke sistem tes terkomputerisasi atau CBT (computer based test). Dimulai dari UN yang mulai tahun 2015 lalu sudah mulai diterapkan UN CBT, trus tahun ini sekolah peserta UN CBT ditambah lagi. Ga ketinggalan, di SBMPTN tahun ini juga mulai perlahan diterapkan SBMPTN CBT.
Semakin luasnya penerapan CBT berarti semakin banyak pula siswa Indonesia yang akan menjalani sistem ini. Hal ini membuat kebanyakan siswa yang dari dulu udah adem-ayem aja terbiasa ngebuletin lembar jawaban dengan pensil 2B jadi kasak-kusuk mulai cari info tentang CBT. Ternyata nih, dari beberapa mention yang masuk ke twitter @zeniuseducation, masih banyak anak yang belum ngeh betul seperti apa sih sistem CBT itu.
"Seperti apa sih sistem ujian CBT itu? Apakah CBT selalu online? Trus kalo internetnya kuotanya habis gimana? Kalo mati lampu? Kalo internet down?"
Okay guys, sit back and relax. Beberapa info yang sudah kami kumpulkan dari berbagai sumber dan pengalaman penerapan CBT UN tahun lalu. saya harap informasi yang kami berikan ini ada manfaatnya
Apa itu CBT?
Sistem penyelenggaraan ujian secara umum dibagi menjadi 2: Tes Konvensional dan Tes Modern. Tes Modern ini nanti dibagi lagi menjadi linear CBT dan CAT. Apa sih bedanya?
- Tes Konvensional: tes dengan menggunakan kertas dan pensil, dengan jumlah butir soal tertentu (fixed length), penilaian secara manual oleh tenaga manusia. Seluruh pelajar Indonesia pastinya udah familiar banget dengan cara ini.
- Tes Modern: tes dengan menggunakan komputer (computer based test)
- CAT: tes dengan menggunakan komputer, di mana program mampu memilihkan soal-soal yang tingkat kesulitannya sesuai dengan kemampuan peserta ujian. Sistem tes CAT biasanya dipake untuk simulasi tes CPNS.
- Linear CBT: tes dengan menggunakan komputer, dengan jumlah butir soal tertentu (fixed length), penilaian dilakukan secara otomatis oleh komputer.
Nah yang akan kalian hadapi ketika UN dan SBMPTN nanti adalah Linear CBT, lebih akrab disebut CBT aja.
CBT Ujian Nasional
Karena penerapan CBT udah pernah dilakukan di Ujian Nasional 2015 lalu, gue mulai penjelasan dari CBT Ujian Nasional dulu ya. Informasinya lebih melimpah dibandingkan CBT SBMPTN. Gue rasa informasi penerapan CBT pada Ujian Nasional bisa kita pake buat meraba-raba pelaksanaan CBT di SBMPTN.
CBT UN atau resminya disebut sebagai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Sistem ini hadir dengan beberapa latar belakang, di antaranya untuk meminimalisasi kecurangan atau kebocoran soal yang kerap terjadi saat UN dan mengurangi biaya pelaksanaan UN dengan meniadakan distribusi soal dan lembar jawaban kertas.
Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UN CBT pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UN CBT dengan mengikutsertakan sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 378 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Tahun 2016 ini rencananya akan dilaksanakan di 4441 sekolah yang terdiri dari 1022 SMP/MTs, 1314 SMA/MA, dan 2105 SMK. Kalo dibandingin dengan 2015, maka sekolah peserta UN CBT tahun ini meningkat 800%! Ke depan sih rencananya akan ditambah terus sekolah penyelenggara UN CBT.
Untuk mengetahui apakah sekolah kamu akan menjadi salah satu peserta UN CBT, sekolah biasanya akan memberi kepastian sekitar bulan Maret. Menjelang pelaksanaan UN, sekolah juga biasanya akan menggelar beberapa kali try out UN CBT untuk membiasakan siswa dengan sistem ini.
Mekanisme Pelaksanaan UN CBT
Oiya, ga sedikit yang mengira kalo pelaksanaan CBT ini dilakukan secara online dan real time. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari segi teknis, seperti bagaimana kalo tiba-tiba mati lampu atau internet mengalami gangguan.
Pada kenyataannya, penyelenggaraan UN CBT saat ini menggunakan sistem semi-online. Maksudnya gimana tuh? Jadi, awalnya soal akan dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal di sekolah-sekolah. Kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah). Setelah semua jawaban siswa terkumpul di server lokal, barulah nanti dikirimkan ke server pusat secara online (upload). Jadi jangan takut internet mati, karena koneksi ke server sekolah tersambung offline. Selain itu, pemilihan sekolah yang akan ikut UN CBT mempertimbangkan kesiapan infrastruktur sekolahnya. Biasanya pihak sekolah sudah menyiapkan UPS untuk mengantisipasi mati lampu
BAGAIMANA DENGAN SMAN 64 ?
Sejak 2016 sampai 2017 saat ini SMAN 64 sudah melaksanakan UN CBT, Try out, Ulangan Harian dan rencana untuk mutasi demikian pula.
Pelaksanaan menggunakan sistem CBT tentu nya banyak sekali manfaat, untuk penilaian peserta didik dan guru sudah langsung mengetahui hasil yang di dapat, tanpa ada rekayasa nilai, tentu akan menghemat penggunaan kertas dan hasilnya lebih cepat di ketahui.
Hampir semua mata pelajaran untuk UH sudah di laksanakan oleh guru, seperti mapel : Bhs Inggris, Bhs. Indonesia, Fisika, Kimia, Matematika, Geografi, Ekonomi, Sejarah, Biologi, Sosiologi, PKWU dll. yang dilaksanakan di 3 lab. Lab. Komputer, lab. Bahasa dan Perpustakaan



