SUMPAH PEMUDA KE-89

Kepala SMA Negeri 64 Jakarta Bp. Drs Sri Rejoko, M. Pd memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-89. Upacara tersebut digelar di Lapangan Utama SMA Negeri 64 Jakarta. Upacara ini di mulai jam 06.30 yang di ikuti tenaga kependidikan, pendidik dan seluruh peserta didik kelas X, XI dan XII

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober.  Sumpah Pemuda merupakan hasil Kongres Pemuda Kedua yang dirumuskan pada 28 Oktober 1928 di Batavia atau kini dikenal sebagai Jakarta.

Peristiwa ini menjadi satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia. Kongres Pemuda kedua merupakan kelanjutan dari kongres pertama yang berlangsung 30 April-2 Mei 1926. Kongres ini melibatkan seluruh organisasi pemuda di Hindia Belanda saat itu.

Organisasi pemuda itu seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dan masih banyak lagi. Kongres Pemuda II diadakan pada 27 - 28 Oktober 1928.

Kongres ini dipimpin oleh pemuda Soegondo Djojopoespito dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) dan menghasilkan keputusan penting. Sumpah Pemuda kini memasuki tahun ke-89 sejak dideklasrasikan. Artinya peristiwa ini bukan lagi momen seumuran jagung.

Kendati teks sumpah pemuda tak muda lagi nyatanya Sumpah Pemuda masih eksis dikenang serta mendarah daging di rakyat Indonesia. Jika dahulu Kongres Pemuda digelar sebagai wujud melawan kekuatan kolonialisme.

Tetapi diera sekarang tantangan yg di hadapin pemuda Indonesia tidak hanya penjajahan semata melainkan tentang zaman yang kian beragam. Mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, dan hal lain yang mampu mendukung pengokohan bangsa.

Berangkat dari itu, perayaan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 yang dilaksanakan upacara bendera bertujuan memberikan komitmen kepada bangsa Indonesia bahwa kini saatnya anak muda tampil lewat keahlian dan prestasi masing-masing.

“Perayaan Sumpah Pemuda ini adalah merayakan kekuatan anak muda ke depan,” komitmen ini juga tak lepas dari masalah perbedaan generasi, yang seringkali muncul anggapan jelek, seperti yang dialami generasi milenial saat ini. “Tapi saat ini, dengan teknologi, kehidupan yang semakin maju komitmen ini dianggap momentum agar tak ada lagi label buruk pada anak muda.

Di akhir upacara beberapa kejuaraan dapat di raih oleh peserta didik dari beberapa event, seperti kejuaraan paskiba, futsal, bulutangkis, PMR dan lain sebagainya, bravo SMA Negeri 64 Jakarta.